Terkait Stunting, BEM Nilai Ucapan dan Sikap Wabup Madina Kontroversial

BEM Se-Mandailing Natal ketika melakukan aksi damai di depan kantor Bupati Madina terkait penanganan Stunting, Rabu (18/10/2023) lalu. (Wartamandailing)
BEM Se-Mandailing Natal ketika melakukan aksi damai di depan kantor Bupati Madina terkait penanganan Stunting, Rabu (18/10/2023) lalu. (Wartamandailing)

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Penanganan stunting yang saat ini sedang menjadi pembahasan dan sorotan di kalangan media karena diduga ucapan dan sikap Wakil Bupati Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang juga sebagai Ketua Tim Penanganan stunting di Madina, dinilai menimbulkan kontroversial.

Demikian disampaikan Koordinator BEM Se-Kabupaten Madina, Khoirul Amri Rambe kepada wartawan, Sabtu (28/10/2023) pagi.

Khoirul menjelaskan, melalui unjuk rasa kedua mahasiswa dari pengurus BEM se-Kabupaten Madina mendapatkan kesempatan untuk berdialog langsung dengan ketua tim penanganan angka stunting di Kabupaten Madina.

“Meskipun, pada kenyataannya, tidak sesuai diharapkan, yang dipertanyakan kawan-kawan mahasiswa belum bisa diterima karena tidak masuk akal rasanya,” katanya.

Amri mempertanyakan, terkait transparansi dan alokasi anggaran stunting di Kabupaten Madina kepada Ketua Tim penanganan stunting, tetapi hasilnya tidak memuaskan.

Bahkan kata dia, Wakil Bupati Madina tidak tahu sama sekali terkait anggaran penangan stunting di Kabupaten Madina.

“Kontroversial bukan ?.”ungkapnya penuh tanya sembari terlihat tak percaya

Read More

Terkait pernyataan Wakil Bupati Madina, BEM se-Kabupaten Madina dalam waktu dekat ini akan melakukan investigasi ke lapangan terkait data dan alokasi dana stunting apakah tepat sasaran atau tidak.

“Ada 17 OPD yang akan kami dalami sesuai dengan pernyataan Wakil Bupati Madina bahwa anggaran tersebut berasal dari 17 OPD, meskipun tidak disebutkan berapa total keseluruhan penangan stunting di Kabupaten Madina,” ujarnya

Koordinator BEM se-Madina Khoirul Amri Rambe juga menambahkan, ini akan menjadi kerja bersama dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mengawal terkait penanganan stanting dan alokasi anggaran sudah sesuai atau belum.

Dan Amri tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk isu stunting ini bukan dijadikan sebagai alat kepentingan, karena yang kita harapkan tidak ada korban jiwa dampak gizi buruk, alokasi anggaran tepat sasaran, dan terciptanya kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Madina.(TIM)