WARTAMANDAILING.COM, Medan – Baru-baru ini di media sosial, dihebohkan dengan adanya video seorang wanita yang marah-marah di Kantor Dinas Sosial Kota Medan, Jalan Pinang Baris, Lalang, Kecamatan Medan Sunggal.
Dalam video tersebut, Wanita yang bernama Ramadani mengaku belum mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah dan Ia mengatakan terdaftar sebagai warga Medan Denai, namun telah tinggal di daerah Tembung.
“Aku dari Medan Denai, waktu kami ke Kantor Lurah disuruh pulang, diusir sama keplingnya, kami disuruh ke kantor ini, ternyata tutup, sebutir beras pun kami nggak dapat,” katanya dalam video berdurasi tiga menit itu.
Dia mengatakan, suaminya dalam keadaan stroke dan membutuhkan bantuan dari Pemko. Namun, ia mengaku sangat kecewa dirinya tak kebagian sedangkan warga yang mampu ada yang menerima bantuan.
“Semua yang ngambil beras itu emasnya besar-besar, saya tidak dapat. Sebutir beras pun tidak dapat, malah orang kaya yang dapat. Laki saya stroke. Kami ke kantor diusir, disuruh pulang, gak punya hati nurani. Aku karena ada Covid-19, kalau enggak, gak mau minta-minta gini, enggak mau ngemis aku. Kami mati karena kelaparan, bukan karena Corona,” katanya.
Pihak Kelurahan Beri Fakta Mengejutkan
Melihat viralnya video tersebut, Pemko Medan melalui Kecamatan Medan Denai melakukan penelusuran ke kediaman Ramadani.
Ramadani yang mengaku belum mendapat bantuan beras, nyatanya telah menerima bantuan tahap pertama dari Pemko Medan.
Hal tersebut terungkap saat Plt Lurah Tegal Sari Mandala 3, Muhammad Rizki mendatangi rumah keluarga warga tersebut untuk menanyakan dan mengkonfirmasi langsung kebenarannya.
Hal tersebut katanya dilakukan agar masyarakat tidak lagi meragukan bahwa keluarga ibu yang bersangkutan telah menerima bantuan. Namun sampainya di lokasi, warga atas nama Rahmadani ataupun Nasril tidak ada di rumahnya seharian untuk dimintai keterangan.
Sehingga pihak kecamatan pun segera mendatangi keluarganya yang tinggal tidak jauh dari rumah tempat tinggalnya tersebut.
Rizki mengatakan, pihak keluarga mengakui telah melihat langsung bahwa keluarga yang memiliki Kepala Keluarga bernama Nasril tersebut telah menerima bantuan tahap 1 dari Pemko Medan berupa beras 5 kg.
Sebagai buktinya Rizki membagikan video pengakuan keluarga yang bersangkutan bahwa mereka telah menerima bantuan.
“Ipar saya itu sudah menerima 5 kilo, tapi dia ngomong kayak gitu, ya kita nggak ngerti kenapa dia ngomong begitu. Waktu ngambil beras itu saya ada di situ,” tutur kakak iparnya, seperti dikutip dari Tribun News.
Pihak keluarga lainnya yakni adiknya bernama Nasrul membenarkan keluarga Nasril dan istrinya bernama Ramadani telah menerima bantuan beras.
Kepada pihak kelurahan, keluarga yang bersangkutan meminta maaf atas pengakuan yang disampaikan oleh Ramadani dalam video tersebut.
“Sekarang saya sedang berada di rumah Pak Nasrul dengan keluarganya, dan itu pengakuan langsung dari keluarganya,” kata Rizki.
Selain itu, ia juga mengatakan hal tersebut sesuai dengan bukti dan surat berupa fotokopi kartu keluarga (KK) yang bersangkutan, saat menerima bantuan beras.
“Telah menerima bantuan melalui suaminya yang bernama Nasril.
Melalui ini kami juga berpesan kepada semua pihak agar tidak mudah percaya dengan berita yang belum tentu kebenarannya.
Kepada warga kami juga mengimbau agar agar melaporkan diri kepada pihak kelurahan ataupun kepling hingga 29 Mei jika belum mendapatkan Bansos dengan kriteria keluarga miskin, tidak mampu, berpenghasilan rendah ataupun loss income saat pandemi Corona,” katanya.(wm/tribunnews.com)