Muhammad Raffaza, Bayi Pengidap Atresia Butuh Bantuan Biaya Operasi Lanjutan

Muhammad Raffaza Hasibuan, pengidap atresia and stricture of auditory canal butuh uluran tangan dermawan (foto: Syahren)

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Nur Aliyah (30) ibu dari Muhammad Raffaza bayi berusia 1 tahun warga asal desa Singalapang Julu, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) saat ini sangat membutuhkan bantuan para dermawan untuk biaya operasi lanjutan anaknya.

Nur Aliyah menuturkan, anaknya Muhammad Raffaza mengidap penyakit diagnosa dokter yaitu Atresia and stricture of auditory canal (external) adalah lubang anus pada anaknya tidak berfungsi dengan sempurna.

“Dokter menyarankan anak saya untuk dioperasi,” tutur Nur Aliyah kepada wartawan, Sabtu (4/9/2021).

Nur Aliyah mengatakan, sebelumnya Raffaza sudah dilakukan operasi tahap pertama di Rumah Sakit Umum (RSU) Djamil Padang, Sumatera Barat. Yaitu, pembuatan lubang (Stoma) pada dinding perut.

“5 hari yang lalu sudah dilakukan operasi di RSU Djamil di Padang untuk pembuatan lobang di dinding perut, setelah ini, minggu depan kami harus kembali lagi melakukan cek sekaligus operasi kedua dan yang ketiga beberapa bulan ke depan,” kata ibu dua anak itu.

Diakuinya, ia dan suaminya tidak mempunyai uang lagi untuk biaya transportasi serta biaya untuk kebutuhan selama berobat ke RSU Djamil, sebab dirincikannya, biaya untuk sekali keberangkatan ke RSU tersebut setidaknya membutuhkan 4 hingga 5 juta rupiah.

“Memang kita memiliki BPJS Kesehatan, tapi untuk biaya transportasi dan biaya menutupi kebutuhan selama berobat disana kan tidak ditanggung BPJS, sekali berangkat untuk cek kondisi dan operasi ke rumah sakit itu membutuhkan biaya empat sampai lima juta rupiah sekali jalan,” jelas ibu yang mengontrak rumah di Banjar Saba itu.

Read More

Sementara, Zul Hamdi ayah dari Muhammad Raffaza, suami Nur Aliyah menyebut, dirinya hanya seorang penarik Becak Bermotor (Betor) dengan pendapatan sekitar lima puluh ribu rupiah per harinya. Ia hanya bisa pasrah dengan kondisi ekonominya saat ini.

“Saya hanya bisa pasrah, saya cuma supir betor dan itupun masih kredit,” ungkap pria bermarga Hasibuan itu.

Zul Hamdi menceritakan, untuk menutupi kebutuhan keluarganya sehari-hari apalagi masa pandemi covid-19 sekarang ini merasa sangat kesulitan. Profesi yang ia geluti sebagai penarik becak selama ini hanya mampu untuk makan bagi istri dan kedua anaknya.

Saat ini, ia bersama istrinya hanya bisa berharap adanya bantuan dari pemerintah maupun dari para dermawan untuk membantu biaya pengobatan lanjutan anaknya. Ia juga meminta doa agar operasi anaknya berjalan lancar serta kembali normal sebagaimana anak-anak yang sehat pada umumnya.

“Kami sangat ingin penyakit anak kami Muhammad Raffaza Hasibuan bisa terus di operasi dan kedepan normal kembali seperti anak anak yang sehat pada umumnya,” pintanya.

Nah, kepada teman dan sahabat pembaca, saya mengajak, mari kita membantu biaya pengobatan Muhammad Raffaza penderita atresia (lubang anus tidak sempurna) dengan sukarela.

Bagi saudara-saudaraku yang berniat berbagi kasih, silahkan langsung menghubungi ke nomor seluler Zul Hamdi ayah Muhammad Raffaza di 081264165341 atau bisa langsung datang ke kediaman di Banjar Saba, Panyabungan. (Syahren)

Related posts