PEMBANGUNAN Ekonomi Mandailing Natal, Sumatera Utara

Foto: Internet

WARTAMANDAILING.COM – Di tahun 2021 ini negara Indonesia masih digolongkan ke dalam negara berkembang, dimana negara haruslah terus meningkatkan pembangunan demi menyaingi kemajuan negara-negara lain. Serta agar tercapainya pembangunan secara menyeluruh di negara Indonesia maka haruslah di mulai dari pembangunan daerah.

Oleh sebab itu, maka pemerintah daerah haruslah mampu memaksimalkan potensi daerah yang dimiliki dengan sebaik mungkin untuk menunjang pembangunan daerah tersebut. Pelaksanaan pembangunan daerah haruslah dilakukan serta direncanakan dengan matang demi tercapainya pembangunan yang telah direncanakan secara maksimal.

Dalam hal ini sebagai hal utama yang akan di bahas yaitu perencanaan pembangunan ekonomi didalam satu wilayah. Didalam perencanaan pembangunan ekonomi secara umum yang harus diperhatikan ialah bukan saja pada perekonomian di suatu wilayah tersebut secara umum akan tetapi perlu juga perhatian yang mendalam kepada pengidentifikasian sektor unggulan wilayah tersebut.

Mandailing Natal adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sumatra Utara yang merupakan wilayah pemekeran dari Kabupaten Tapanuli Selatan. Sebagai suatu daerah yang bisa dikatakan masih baru dibentuk tepatnya di resmikan pada 9 maret 1999.

Kontribusi yang diberikan oleh Mandailing Natal terhadap perekonomian di Sumatera Utara bisa dikatakan masih relatif kecil dan dikarenakan kontribusi yang kecil tersebut perencanaan pembangunan ekonomi Mandailing Natal menjadi hal yang sangat penting agar dapat meningkatkan perekonomiannya.

Menurut data dari BPS Kabupaten Mandailing Natal perekonomian Mandailing Natal di tahun 2019 naik dari tahun sebelumnya sebesar 5,30% dan menurut pendekatan produksi kontribusi tertinggi diberikan oleh sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor lalu disusul oleh sektor usaha pertambangan dan penggalian dan selanjutnya sektor usaha kontruksi.

Sedangkan di tahun 2020 berdasarkan data dari BPS Kabupaten Mandailing Natal yang diukur dari PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 9.288,65 akan tetapi jika dilihat dari pencapaian tahun sebelumnya di 2019.

Read More

Maka perekonomian Mandailing Natal terkontraksi sebesar 0,94% dan sektor yang mengalami kontraksi paling tinggi yaitu sektor penyediaan akomodasi dan makan minum dan jika dilihat dari pendekatan produksi yang berkontribusi paling tinggi dalam mendorong perekonomian Mandailing Natal yaitu sektor pendidikan.

Adapun sektor yang yang berperan dominan dalam menyumbang pertumbuhan PDRB Mandailing Natal di tahun 2020 yaitu sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor serta sektor kontruksi.

Menurut nominal PDRB Kabupaten Mandailing Natal di tahun 2019 berdasarkan harga yang berlaku yakni sebesar Rp.13.544,74 miliar dan berdasarkan harga konstan di tahun 2010 PDRB nya berjumlah Rp.9.376,46 miliar.

Pengembangan ekonomi di Kabupaten Mandailing Natal untuk beberapa tahun kedepan yang harus dilaksanakan ialah dalam sektor-sektor primer atau unggulan seperti pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian.

Dimana sektor pertanian mengandalkan beberapa subsektor tanaman pangan dan perkebunan yang bisa dikatakan pemanfaatannya masih kurang optimal, oleh karena itu perlu produk-produk hasil pertanian yang masih bisa untuk diolah ke tahap selanjutnya.

Dan untuk sub sektor perikanan jika dilihat dari kondisi wilayahnya, memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan lagi demi menunjang perekonomian Mandailing Natal.

Sedangkan untuk sektor penggalian yang telah menyumbang cukup besar dalam perekonomian perlu adanya peningkatan nilai tambah namun juga harus memperhatikan kelestarian lingkungan, sehingga tidak menimbulkan kerusakan alam.

Oleh karena itu diperlukan adanya suatu konsep pengembangan sektor ekonomi yang tertuju pada peningkatan nilai output didalam sektor primer dan konsep pengembangan yang pas untuk hal itu ialah konsep pengembangan rantai pasokan (supply-chain), yang membuat model pengembangan ini cocok di Kabupaten Mandailing Natal.

Letak serta posisi dari Mandailing Natal yang strategis adalah alasannya, dimana dilewati oleh jalur lintas barat Sumatera yang secara otomatis akan mendukung kelancaran dalam mendistribusikan produk ataupun output yang di hasilkan oleh Mandailing Natal ataupun juga daerah lain.

Implementasi dalam menerapkan konsep rantai pasokan dalam konteks mengembangkan perekonomian di Kabupaten Mandailing Natal haruslah bertujuan untuk mengubah yang awalnya keunggulan komperatif menjadi keunggulan kompetitif sehingga memberikan daya saing pada produk lokal Mandailing Natal untuk masuk ke pasar regional.

Selain itu pembangunan ekonomi Mandailing Natal telah diarahkan dalam pengembangan sistem ekonomi kerakyatan yang dilaksanakan dengan pendekatan pengembangan yang berbasis komunitas.

Jadi bisa disimpulkan bahwa pengembangan perekonomian Mandailing Natal terarah pada pengembangan sektor primer yakni dengan mempererat ketertarikan dari berbagai sektor yang ada terutama dengan sektor-sektor sekunder yang ada dengan tujuan untuk menambahkan nilai out put yang dihasilkan, dengan begitu akan mendorong peningkatan pendapatan di Kabupaten Mandailing Natal.

Tulisan ini dikirim oleh:
Nama : Ahmad Suheil Lubis
Fakultas : Bisnis dan ekonomi
Universitas : Universitas Negeri Malang 

Related posts