WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Seorang ibu dan bayinya tertahan di rumah sakit karena tak bisa melunasi biaya operasi caesar. Perempuan bernama Nur Habibah (33) tak bisa pulang dari dari rumah sakit permata madina.
Nur Habibah merupakan warga kelurahan Tapus, Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal, ia masih berada di rumah sakit bersama bayi laki-laki yang dilahirkannya pada (23/9/2024)
“Ini sudah masuk hari ke sepuluh, tidak bisa pulang karena biayanya tak bisa kami lunasi, “ujarnya kepada awak media, Rabu (2/10/2024)
Nur Habibah menerangkan, seharusnya tiga hari setelah operasi kami sudah pulang, namun, hingga saat ini, dia masih tertahan di rumah sakit karena belum bisa melunasi biaya administrasi.
“Biaya persalinannya sekitar 12 juta, sementara kami tak punya uang. Saya pasien umum, BPJS nunggak, surat keterangan miskin dari desa sudah ada, “ujarnya.
Sementara, suami pasien, Ismar Efendi (45) mengatakan, saat berangkat dari kampung mereka menggunakan ambulans dan di dampingi bidan ke Rumah Sakit Permata Madina untuk menjalani operasi caesar.
“Akhirnya tanggal 23 September 2024 anak laki-laki kami lahir dengan selamat, tapi kini kami tertahan sudah sepuluh hari karena tak punya uang untuk membayar biaya operasi, “ungkapnya.
Menurutnya, pasca melahirkan, sejak hari itu mereka tertahan, dan untuk melewati itu mereka kebingungan bagaimana untuk menutupi biaya dan memenuhi kebutuhan makan selama tertahan di rumah sakit.
“Saya hanya petani, memang kami sudah punya surat keterangan tidak mampu dari kelurahan, BPJS istri saya nunggak, “ujarnya.
“Kami tidak tau lagi mau mengadu dan minta tolong kepada siapa, kami tak punya uang untuk membayar biaya sebesar itu, “ujar keluarga yang kurang mampu ini.
Ibu Nur Habibah (33) warga Kelurahan Tapus tertahan di RS Permata Madina.
Diketahui, pihak keluarga dan sejumlah rekan wartawan sudah mencoba berkomunikasi dengan pihak rumah sakit untuk mencari solusi terkait ibu dan bayinya yang sudah sembilan hari di rumah sakit tersebut.
Sesuai dengan surat perjanjian, tagihan bayaran pasien sekitar 16 juta, namun pasien minta keringanan, dan akhirnya pihak rumah sakit bantu keringanan dengan total biaya yang harus dibayar pasien Rp 11.884.076. (Has)