WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Peristiwa dilarikannya puluhan warga Desa Sibanggor Tonga dan Sibanggor julu pada hari Selasa malam (27/9/2022) kemaren ke Rumah Sakit Umun (RSU) Panyabungan dan RSU Permata Madina diduga akibat terpapar zat Hidrogen Sulfida (H2S) dari perusahaan panas bumi PT Sorik Marapi Gheotermal Power (SMGP), ternyata masih menyisakan berbagai cerita yang dialami oleh warga atas insiden tersebut.
Dari informasi yang dihimpun awak media Tragedi yang diduga akibat adanya sebaran gas beracun yang berasal dari wellpad T (Tango) milik perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT SMGP itu juga menyebabkan banyak hewan ternak warga yang mati.
“diduga ikut terpapar gas beracun ternak itik dan ayam yang mati itu milik Sarifuddin, untuk jumlah keseluruhan secara pasti saya belum tau, dan yang saya ketahui baru satu keluarga yang melaporkan,” jelas Muklis melalui sambungan telepon.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Siar Nasution ketika dikonfirmasi via seluler terkait hal itu, Kamis (29/09/2022) kepada awak media membenarkan bahwa sanya memang ada hewan ternak warga yang mati. Dimana, kuat dugaan kematian hewan ternak itu karena turut terpapar gas beracun.
“Dinas Pertanian Madina saat ini sedang melakukan pendataan terkait berapa jumlah hewan ternak warga yang mati, akibat diduga turut terpapar gas beracun pada selasa kemarin. Dan untuk jumlahnya kita belum mengetahui pasti,” ungkapnya.
Dan tambahnya, Selain melakukan pendataan hewan ternak yang mati diduga turut terpapar gas beracun, Dinas Pertanian Kabupaten Madina juga melakukan peninjauan terhadap tanaman pertanian warga dampak dari paparan gas beracun yang ada di sekitar wellpad T (Tango).
“Pasca paparan gas beracun yang baru terjadi kemaren, kita dari Dinas Pertanian Kabupaten juga melakukan peninjauan terhadap tanaman pertanian warga yang ada di sekitar perusahaan,” sebutnya. (Syahren)