WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis SH menyikapi persoalan yang dialami oleh ibu-ibu penambang batu tradisional di Kelurahan Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan dengan PT Jaya Kontruksi.
Erwin dengan tegas mengambil sikap memanggil salah seorang pimpinan di PT Jaya Kontruksi. Pihak perusahaan pemenang tender pembangunan jalan nasional Kota Padang Sidempuan- Kabupaten Madina mengutus bagian operasional PT Jaya Kontruksi, Fery Firmanda.
Diskusi yang cukup alot dan sempat bersitegang itu berlangsung di luar basecamp PT Jaya Kontruksi di Kelurahan Pidoli Dolok, Selasa (14/2/2023).
Politisi Partai Gerindra ini meminta kepada PT Jaya Kontruksi untuk kembali menampung batu dari ibu-ibu pengumpul batu yang berada di sungai aek pohon Kelurahan Pidoli Dolok yang sempat terhenti akibat dugaan persaingan harga.
Apabila aspirasi yang disampaikan Erwin tidak dipenuhi oleh PT Jaya Kontruksi, maka dia menegaskan akan membuat cara-cara tersendiri untuk memperjuangkan rakyatnya.
“Yang saya minta hanya itu, kembali berdayakan masyarakat penambang batu tradisional di Pidoli. Saya sudah tahu ini soal persaingan harga, beda harga 10 ribu itu biasa, tapi kalau sempat beda 30 ribu itu namanya pembodohan, kalau soal izin tidak saya campuri,” tegasnya.
Erwin juga mengaku sudah beberapa kali mendapat laporan dari masyarakat bahkan dari media bahwasanya permasalahan di tubuh PT Jakon cukup banyak. Namun semua itu tak pernah ia tanggapi karena tidak menyangkut dengan penderitaan rakyat.
“Banyak laporan masuk tapi saya diamkan. Tapi kalau sudah berbicara soal rakyat saya akan maju paling depan.”jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Fery Firmanda pun menanggapi usulan yang disampaikan oleh Ketua DPRD Madina. Jawab fery, terkait masalah ibu-ibu pengumpul batu dari pidoli untuk segera diberdayakan kembali, ia akan melaporkan sesegera mungkin kepada pimpinan PT Jaya Kontruksi.
(Syahren)