Makan Tengah Malam Bisa Bikin Gemuk? Ini Faktanya

(Foto: Ilustrasi)

WARTAMANDAILING.COM – Selain jenis dan jumlah makanan, waktu makan juga dipercaya berkontribusi untuk menambah berat badan. Ada kepercayaan bahwa makan di waktu-waktu tertentu, misalnya tengah malam, bisa membuat gemuk.

Faktanya, jam makan yang bikin gemuk masih cukup kontroversial. Di satu sisi ada yang mengatakan bahwa semuanya hanya berpusat pada kunci pengaturan kalori. Apa pun yang dikonsumsi pada jam berapa pun semuanya tetaplah kalori.

Oleh karenanya, bukan waktu makan yang membuat gemuk, tetapi jumlah makanan yang dikonsumsi. Lantas bagaimana dengan malam hari yang selalu dilabel sebagai “jam makan yang bikin gemuk”?

Idealnya, Anda perlu mengonsumsi 90 persen kalori harian Anda sebelum jam delapan malam. Makan tengah malam berpotensi membuat Anda kebablasan dan malah mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak atau berkalori tinggi.

Apalagi setelahnya Anda tidur atau tidak melakukan aktivitas yang mengeluarkan banyak kalori.

Di tengah malam, Anda cenderung akan memakan sesuatu untuk memenuhi rasa lapar atau bosan. Mengonsumsi sesuatu sebelum tidur juga diyakini mampu menimbulkan gangguan pencernaan.

Meskipun demikian, penelitian mengenai malam hari sebagai ‘jam makan yang bikin gemuk’ masih perlu ditelusuri. Selain itu, terdapat juga riset yang mendapati bahwa mengonsumsi makanan di pagi hari dan makan hidangan terakhir di siang atau sore hari akan membantu Anda menurunkan berat badan.

Read More

Misalnya, Anda mengonsumsi hidangan pertama Anda pada jam delapan pagi dan kemudian mengakhirinya dengan makanan terakhir di jam dua siang. 

Akan tetapi, penelitian ini masih perlu ditelaah kembali untuk mengetahui apakah penurunan berat badan diakibatkan oleh konsumsi sarapan atau dikarenakan waktu jam makan yang dipersingkat.

Satu hal yang pasti, mengonsumsi sarapan dapat mendukung penurunan berat badan dengan membantu mengurangi nafsu makan dan menghentikan Anda makan secara berlebih. 

Bahkan, ditemukan bahwa menerapkan cara makan demikian dapat membantu mengubah pembakaran karbohidrat menjadi lemak. Namun, studi masih diperlukan untuk mengetahui lebih jelas mengenai pembakaran lemak ini.

Namun, terdapat penelitian yang menyatakan bahwa mengonsumsi sarapan tidak berdampak besar pada pengaturan kalori setelah makan.

Pada akhirnya, jam makan yang bikin gemuk dan kontroversi mengonsumsi sarapan atau tidak masih menjadi perdebatan.

Bila Anda memutuskan ingin mengonsumsi sarapan tiap paginya, selalu konsumsi sarapan yang bernutrisi dan bergizi dalam porsi yang secukupnya.

SEHATQ Dikutip dari : Tempo.co

Related posts