WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Nasaruddin, bocah miskin pengidap benjolan di wajah kini telah dirujuk berobat ke rumah sakit, setelah pihak kementerian sosial republik Indonesia turun langsung membantu biaya pengobatan. Bocah laki-laki yang berusia 11 tahun itu kini sudah dibawa ke Rumah Sakit Adam Malik Medan untuk diberikan perawatan.
anak pertama dari pasangan Amri Mulyadi (36) dan Yusniar (35), warga Desa Tanjung Jae, Kecamatan Panyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara ini sudah 4 tahun terakhir merasakan sakit di bagian tenggorokan dan mengalami lemah saraf otak akibat cairan yang terus membengkak di bagian wajahnya.
Kementerian sosial republik Indonesia melalui sentra insyaf medan dan pelopor perdamaian madina sudah turun langsung menemui Nasaruddin, malam ini, bocah laki-laki tersebut sudah dirujuk ke rumah sakit adam malik Medan guna untuk perawatan agar bisa sembuh dari sakit yang dideritanya.
“Sebelumnya telah di asesmen kementerian sosial republik Indonesia, malam ini anak itu sudah dibawa oleh tim sentra insyaf medan untuk dirawat di rumah sakit adam malik.”kata Rahmad Riski Ramadan Camat Panyabungan Timur kepada Warta Mandailing, Minggu (9/7/2023) malam.
Terpisah, sentra insyaf medan melalui Pelopor Perdamaian Madina ketika dikonfirmasi awak media Maradotang Pulungan menyampaikan, Nasaruddin bocah pengidap benjolan di wajah itu sudah tiba di kota medan dan kini sedang menjalani pengecekan di rumah sakit adam malik Medan.
“Iya, adek itu sudah kita berangkatkan tadi malam ke kota medan, pagi ini Nasaruddin sudah tiba di Rumah sakit adam malik medan, bocah ini didampingi tim sentra insyaf medan di rumah sakit guna untuk melakukan perawatan lebih lanjut.”ujar Maradotang kepada warta Mandailing, senin (10/7/2023)
Diberitakan sebelumnya, Yusniar Ibu kandung Nasaruddin menyampaikan kepada awak media, Senin (02/7/2023) penyakit yang diderita anaknya itu berawal dari tahi lalat yang hidup di bagian wajah sejak ia lahir.
“Benjolan ini, awalnya dari tahi lalat di wajahnya, herannya, tahi lalat itu terus membesar, sekarang anak saya sering merasa sakit di tenggorokan, bahkan merusak pita suara, saraf otaknya pun semakin lama semakin melemah, dan dia sering mengeluh sakit kepala.”kata Yusniar.
Penyakit yang dideritanya, diagnosa dokter ‘kata Yusniar, benjolan di wajah Nasaruddin itu adalah cairan. Dokter pernah menyarankan untuk operasi, namun keterbatasan biaya hidup dan biaya transportasi ke medan menjadi kendala utama.
“Kami berharap adanya dermawan yang bisa memberi kami biaya sehari-hari selama berjalannya pengobatan, pasti anak kami akan dibawa kembali berobat” harap Yusniar.
Sementara, Amri Mulyadi ayah Nasaruddin menceritakan, tahun 2019 lalu mereka sudah pernah berangkat berobat ke rumah sakit kota Medan, selama dua minggu berada di RS Adam Malik Medan, anaknya tidak dapat berobat lantaran jam operasi terbatas pada saat Covid kemarin.
“Dua minggu berada di Medan, anak saya tidak mendapatkan kesempatan ditangani oleh dokter lantaran ada pembatasan, biaya menipis, kami pun memutuskan pulang dan akhirnya, hingga kini anak saya belum dapat dioperasi lantaran kami tak punya biaya lagi, tolong bantu kami pak.”ujar Mulyadi. (Syahren)