Hingga Malam, Ratusan Warga Singkuang l Memilih Menduduki Lahan PT Rendi

Ratusan warga Singkuang l duduki lahan PT Rendi Permata Raya, mereka memilih tinggal dibawah tenda sampai tuntutan mereka di penuhi, Senin (20/3/2023) fhoto : istimewa.
Ratusan warga Singkuang l duduki lahan PT Rendi Permata Raya, mereka memilih tinggal dibawah tenda sampai tuntutan mereka di penuhi, Senin (20/3/2023) fhoto : istimewa.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Sekitar Seratus orang petani warga Desa Singkuang l, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal hingga malam ini masih menduduki lahan perusahaan perkebunan kelapa sawit di daerah itu.

Sementara upaya mediasi dari pemerintah terkait konflik antara masyarakat dan pihak perusahaan tidak membuahkan hasil sehingga ratusan masyarakat memutuskan untuk menduduki lahan sampai tuntutan mereka direalisasikan oleh pihak pihak perusahaan.

Massa mem portal areal PT Rendi Permata Raya (RPR) mengakibatkan aktivitas perusahaan lumpuh, sedangkan massa sekira 200 orang menginap di areal perkebunan, Senin (20/3/2024) malam.

Di tengah hujan badai dan petir, ratusan petani plasma warga Desa Singkuang I, Kec. Muara Batang Gadis, Kab. Madina, tetap bertahan dibawah tenda areal PT RPR.

Ketua koperasi HSB Sapihuddin yang dikonfirmasi lewat telepon selulernya menyampaikan, aksi menduduki lahan itu sejak pagi jam 10 WIB hingga malam ini, aksi ini dilakukan karena warga sudah bosan dengan janji-janji yang berikan perusahaan.

“Semua laki-laki melakukan aksi tetap bertahan di lokasi untuk menuntut hak. Sekarang, sekira 200 warga. Perusahaan diportal, aktivitas perusahaan lumpuh. Aksi ini terus dilanjutkan sampai ada MoU.”ujar Ketua Koperasi Hasil Sawit Bersama

Dijelaskannya, sampai rapat dan ada keputusan bisa diterima masyarakat, barulah portal dibuka atau masyarakat bubar dari areal perusahaan.

Read More

Sapihuddin mengatakan, pihak perusahaan belum ada menerima masyarakat di areal kebun, sedangkan pihak Pemkab Madina menjumpai masyarakat, termasuk Asisten II, Kadis Koperasi, Kadis Perizinan dan Kadis Perkim.

“Mereka menyampaikan 24 Maret 2023 ini akan mengadakan rapat forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) silahkan saja mereka rapat, kami tetap berada disini sampai tuntutan kami dipenuhi.”ujar Sapihuddin.

Aksi ini mereka lakukan karena sangat kecewa bertahun-tahun, perusahaan tak pernah menyerahkan hak plasma kepada petani, padahal perusahaan ini sudah beroperasi sejak tahun 2008.

Waka Polres Mandailing Natal W. Sidabutar diwakili Kapolres meminta kepada warga agar menahan diri untuk tidak melakukan aksi anarkis.

(Syahren)

Related posts